NKK/BKK
oleh : Agus Surya Wedi
NKK : Normalisasi Kehidupan Kampus.
BKK : Badan Koordinasi Kegiatan Kemahasiswaan.
Terbentuknya
NKK berjarak satu tahun dengan BKK. dengan
nomor SK masing-masing
SK
NKK : SK UU : NO 0156/U/1978, dan SK BKK: NO : SK UU NO 073/U/1979.
Sejarah
munculnya NKK/BKK : di mulai dari tahun 1908 yaitu gerakan Mahasiswa Budi Utomo.
Selama satu tahun sudah ada 40 cabang dan sekitar 10.000 angggota,
1928
: Gerakan Mahasiswa Sumpah Pemuda, setiap kebijakan negara dapat goyah apabila ada
gerakan mahasiswa ini.
1978 : Gerakan
Mahasiswa di Era Orde Baru.
menurut
Soeharto “ jika mahasiswa bergeliat
maka akan ada goyah di negara” maka Soeharto untuk mengantisipasi membuat peraturan NKK melalui Mentri P & K yang bernama Doed Joesoef
membuat kebijakan Normalisasi Kegiatan
Kampus.
Dengan
kekuatan yang di miliki, Soeharto memamnfaatkan Kekuatan ABRI, maka Soeharto memamnfaatkan
ABRI untuk membungkam mahasiswa, sehingga muncul NKK, setahun kemudian muncul
BKK : Sehingga di kampus muncul SMF & BPMF dengan indikasi mensibukkan mahasiswa di
fakultasnya masing-masing. Sehingga inisial Universitas di hilangakan.
NKK di kuatkan oleh Dirjen Dikti :
intinya melarang kegiatan mahasiswa keluar dari tugas-tugas kampus, sehingga
muncul WR III.
1977 : muncul gerakan mahasiswa 15
januari
(MALARI) kegiatan demo beras
seluruh dema seluruh indonesia dengan Isu
penolakan Pemerintahan Soeharto.
Pada Tahun 80-an : Untuk mensiasati peraturan NKK/BKK maka
mahasiswa memunculkan membuat LSM (Lembaga
Swadaya Masyarakat) Untuk tetap dalam melaksanakan kegiatan pengawalan pemerintah.
namun di rasa tidak cukup karena
identitas Mahasiswa tidak terlihat, maka mahasiswakembali pada kelompok-kelompok gerakan mahasiswa seperti GMKI Gerakan
Mahasiswa kristen Indonesia, PMKRI Perhimpunan
Mahasiswa Katholik Republik Indonesia dengan Partai Katholik,Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia
(GMNI) dekat dengan PNI, Concentrasi
Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) dekat dengan PKI, Gerakan
Mahasiswa Sosialis Indonesia (Gemsos) dengan PSI, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia
(PMII) berafiliasi dengan Partai NU, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dengan
Masyumi, dan lain-lain.
Sebagai catatan : Di antara organisasi mahasiswa
pada masa itu, CGMI lebih menonjol setelah PKI tampil sebagai salah satu partai
kuat hasil Pemilu 1955. CGMI secara berani menjalankan politik konfrontasi
dengan organisasi mahasiswa lainnya, bahkan lebih jauh berusaha memengaruhi
PPMI, kenyataan ini menyebabkan perseteruan sengit antara CGMI dengan HMI dan,
terutama dipicu karena banyaknya jabatan kepengurusan dalam PPMI yang direbut dan
diduduki oleh CGMI dan juga GMNI-khususnya setelah Konggres V tahun 1961.
Mahasiswa membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa
Indonesia (KAMI) tanggal 25 Oktober 1966 yang merupakan hasil kesepakatan
sejumlah organisasi yang berhasil dipertemukan oleh Menteri Perguruan Tinggi
dan Ilmu Pendidikan (PTIP) Mayjen dr. Syarief Thayeb, yakni PMKRI,
HMI,PMII,Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Sekretariat Bersama
Organisasi-organisasi Lokal (SOMAL), Mahasiswa Pancasila (Mapancas), dan Ikatan
Pers Mahasiswa (IPMI). Tujuan pendiriannya, terutama agar para aktivis
mahasiswa dalam melancarkan perlawanan terhadap PKI menjadi lebih terkoordinasi
dan memiliki kepemimpinan.
Munculnya KAMI diikuti berbagai aksi lainnya,
seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar
Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), dan lain-lain.
Tahun 1977
: barulah muncul kembali pergolakan mahasiswa yang berskala masif. di samping
ketika RI melemah maka mahasiswa memperkuat barisan dan akhirnya terjadi
pencabutan peratuaran NKK/BKK pada tahun 1990. Sehingga pencabutan peraturan
NKK/BKK ini menjadi salah satu faktor mahasiswa kala itu melakukan Gerakan Mahasiswa (Revolusi) 1998 dan
menggulingkan Era Orde Baru dengan pergabungan mahasiswa atas nama DEMA.