Kamis, 03 April 2014

diskusi sejarah NKK/BKK



NKK/BKK 
oleh : Agus Surya Wedi
NKK    : Normalisasi Kehidupan Kampus.
BKK    :  Badan Koordinasi Kegiatan Kemahasiswaan.



Terbentuknya NKK berjarak satu tahun  dengan BKK. dengan nomor SK masing-masing
SK NKK : SK UU : NO 0156/U/1978, dan SK BKK: NO : SK UU NO 073/U/1979.
Sejarah munculnya NKK/BKK : di mulai dari tahun 1908 yaitu gerakan Mahasiswa Budi Utomo. Selama satu tahun sudah ada 40 cabang dan sekitar 10.000 angggota,
1928 : Gerakan Mahasiswa Sumpah Pemuda, setiap kebijakan negara dapat goyah apabila ada gerakan mahasiswa ini.
1978 : Gerakan Mahasiswa di Era Orde Baru.
menurut   Soeharto “ jika mahasiswa bergeliat maka akan ada goyah di negara” maka Soeharto untuk mengantisipasi membuat  peraturan NKK  melalui Mentri P & K yang bernama Doed Joesoef  membuat kebijakan Normalisasi Kegiatan Kampus.

Dengan kekuatan yang di miliki, Soeharto memamnfaatkan Kekuatan ABRI, maka Soeharto memamnfaatkan ABRI untuk membungkam mahasiswa, sehingga muncul NKK, setahun kemudian muncul BKK : Sehingga di kampus muncul SMF &  BPMF dengan indikasi mensibukkan mahasiswa di fakultasnya masing-masing. Sehingga inisial Universitas di hilangakan.
NKK di kuatkan oleh Dirjen Dikti : intinya melarang kegiatan mahasiswa keluar dari tugas-tugas kampus, sehingga muncul  WR III.
1977 : muncul gerakan mahasiswa 15  januari  (MALARI)  kegiatan demo beras seluruh dema  seluruh indonesia dengan Isu penolakan Pemerintahan Soeharto.
Pada Tahun 80-an  : Untuk mensiasati peraturan NKK/BKK maka mahasiswa memunculkan membuat  LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Untuk tetap dalam melaksanakan kegiatan pengawalan pemerintah.
namun di rasa tidak cukup karena identitas Mahasiswa tidak terlihat, maka mahasiswakembali pada  kelompok-kelompok gerakan mahasiswa  seperti GMKI Gerakan Mahasiswa kristen Indonesia, PMKRI Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia dengan Partai Katholik,Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dekat dengan PNI, Concentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI) dekat dengan PKI, Gerakan Mahasiswa Sosialis Indonesia (Gemsos) dengan PSI, Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berafiliasi dengan Partai NU, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dengan Masyumi, dan lain-lain.
Sebagai catatan : Di antara organisasi mahasiswa pada masa itu, CGMI lebih menonjol setelah PKI tampil sebagai salah satu partai kuat hasil Pemilu 1955. CGMI secara berani menjalankan politik konfrontasi dengan organisasi mahasiswa lainnya, bahkan lebih jauh berusaha memengaruhi PPMI, kenyataan ini menyebabkan perseteruan sengit antara CGMI dengan HMI dan, terutama dipicu karena banyaknya jabatan kepengurusan dalam PPMI yang direbut dan diduduki oleh CGMI dan juga GMNI-khususnya setelah Konggres V tahun 1961.
Mahasiswa membentuk Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) tanggal 25 Oktober 1966 yang merupakan hasil kesepakatan sejumlah organisasi yang berhasil dipertemukan oleh Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pendidikan (PTIP) Mayjen dr. Syarief Thayeb, yakni PMKRI, HMI,PMII,Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Sekretariat Bersama Organisasi-organisasi Lokal (SOMAL), Mahasiswa Pancasila (Mapancas), dan Ikatan Pers Mahasiswa (IPMI). Tujuan pendiriannya, terutama agar para aktivis mahasiswa dalam melancarkan perlawanan terhadap PKI menjadi lebih terkoordinasi dan memiliki kepemimpinan.
Munculnya KAMI diikuti berbagai aksi lainnya, seperti Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI), dan lain-lain.
Tahun 1977  : barulah muncul kembali pergolakan mahasiswa yang berskala masif. di samping ketika RI melemah maka mahasiswa memperkuat barisan dan akhirnya terjadi pencabutan peratuaran NKK/BKK pada tahun 1990. Sehingga pencabutan peraturan NKK/BKK ini menjadi salah satu faktor mahasiswa kala itu melakukan  Gerakan Mahasiswa (Revolusi) 1998 dan menggulingkan Era Orde Baru dengan pergabungan mahasiswa atas nama DEMA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar